Khabaran demi khabaran meruntun hati
Bisa melumpuh segala sendi
Mujur diri tidak bersendiri
Dirahmati dengan teman sejati
Peneguh diri penguat hati
Terus setia berada di sisi
Agar tekad tetap berdiri
Tiadalah ujian, tanpa tujuan yang pasti
Sebagai tanda kasih Ilahi
Menuntut diri berkali-kali
Merungkai hikmah yang kemas tersembunyi
Andai tetap tidak dijumpai
Tiba masanya persoal hati
Barangkali hati telah pun mati
Sebelum matinya jasad ini
Hakikat kematian perlu diyakini
Agar redha meresap hati
Bukan ia untuk digeruni
Bukan jua untuk diratapi
Sekadar ingatan dari Ya Rabbi
Buat kita menghisabi diri
Agar dapat persiapi diri
Ayuh semua sedarlah diri
Kematian itu semakin menghampiri
Namun kita masih bermimpi
Terlalu asyik mengejar duniawi
Mati itu pasti
Itu janji Ilahi
Tak mungkin dimungkari
Oleh kudrat insani
Saat itu semakin mendekati
Andai tercatat untuk kita hari ini
Siapa kita untuk membangkangi
Menanti detik untuk diadili
Tidak kurang tiada dilebihi
Malaikat Izrail sedia menanti
Melaksanakan percaturan dari Ilahi
Tidak cepat tidak jua dilengahi
Mencabut nyawa dari diri
Lemah jemari nafas terhenti
Tatkala masanya untuk kembali
Untuk menghadap Allah Ya Rabbi
Buat sekalian lelaki sejati
Amanahmu di dunia berat sekali
Sebagai pelindung wanita yang suci
Bukan untuk engkau cemari
Bukan jua untuk dinodai
Tetapi untuk engkau bimbingi
Juga untuk engkau sayangi
Kelak akan disoal nanti
Segala anggota akan bersaksi
Akan amanahmu di dunia ini
Buat sekalian wanita yang suci
Darjatmu amat tinggi sekali
Engkau mutiara cantik berseri
Engkau permata indah sekali
Jangan pernah engkau kotori
Jangan juga engkau perlekehi
Pelihara dirimu dari ajnabi
Agar dapat engkau hindari
Seksaan perit yang sedia menanti
Buat semua yang aku sayangi,
Andai sedunia engkau dikenali
Andai keturunan engkau megahi
Andai kecantikan engkau sanjungi
Andai kepandaian engkau sombongi
Andai harta menggunung tinggi
Bukan jaminan nikmat syurgawi
Tiada apa yang kekal abadi
Bila Allah tetap tidak dikenali
Bila nafsu terus merajai
Bila syahwat setia dituruti
Bila amanat tiada dikotai
Bila syariat terus dibelakangi
Bila sunnah tiada diikuti
Bila Allah terus dimurkai
Persiapi diri menghadap Ilahi
Seksaan perit tiada dihindari
Tiada siapa yang terkecuali
Bila tima masanya nanti
Saat luput sifat insani
Saat futur merantai kaki
Saat dengki meracun hati
Tiba waktu menghisabi diri
Mencari damai cinta yang suci
Damai dengan cinta sejati
Hanya satu cinta hakiki
Cinta Ilahi kekal abadi
Kekal agung tiada berbahagi
Buat yang terlupa kuingatkan sekali
Mutiara kata dari si bijak bestari
“Si pandai itu, yang mengingati mati”
Mutiara hati buat diteladani
Sebagai bekalan melengkapi diri
Hari berganti hari
Hidup harus terus dijalani
Kuberpegang erat pada janji
Menghabisi sisa hidup yang berbaki
Mendamba diri menabur bakti
Demi dahaga kasih Ilahi
Sekadar bingkisan hati
Moga bukan hati yang mati
FARAHIN